Saturday, 1 March 2008

Agung '01: urban and metropolitan planning

Nama lengkapnya Agung Mahesa Himawan Dorodjatoen. Kyknya nama terpanjang di milis nih, tapi anehnya panggilannya 'Agung, hmm, di milis panggilannya jadi GungCil ;)'. Tp yg jelas bukan krn paling kecil. Agung itu lulusan PL ITB, masuknya angkatan 2001. Sempat menjabat sbg KaHimp.

Awalnya Agung tertarik dengan topik perumahan, khususnya slums/squatters. Karena menilai (hampir) semua perencanaan dilakukan untuk meningkatkan “livability” dari wilayah di mana manusia tinggal . Bicara manusia, semestinya juga bicara rumah.... Sampai sekarang masih memahami “squatting” sebagai bentuk bantuan kepada pemerintah dari masyarakat yang tepinggirkan dalam menyediakan rumah; dan bukan sebagai upaya merusak keindahan kota.

Sekarang, mencoba mendalami topik metropolitan; masih “in the middle of nowhere”, berharap semoga bisa menemukan titik terang =) Dalam kategorisasi “perencana”, saya lebih cenderung memiliki pemikiran “planner as bureaucrats”; kadang juga masih suka bingung sebenernya minat ke bidang “kebijakan publik”, atau “perencanaan”.

Bakat keplanologian? Halah, ga ada ini mah... ada juga bakat ngegaring hehe'

Sekarang Agung sedang melanjutkan studi S2 di Faculty of Geoscience, Utrecht University, Belanda. Agung mengikuti program master (by research) Human Geography and Planning; Yaitu 'program master 2 tahun, di mana mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih jalur yang disukai, terutama untuk tahun kedua. Tahun pertama diisi oleh kuliah-kuliah formal, tahun kedua diisi antara lain: tesis, “study abroad” , “internship” dan kesempatan mengikuti seminar-seminar'.

Kelebihan program ini menurut Agung adalah 'bisa dirancang sesuai selera; riset bidang geografi (spatial science) mendapat focus yang sangat besar dan berada di bawah naungan lembaga riset NETHUR (bersama Groningen, Delft dan Nijmegen University). Di samping itu, Utrecht juga memiliki kelompok risetnya (URU - The Urban and Regional Research Centre Utrecht. Master by research HGPL ini juga merupakan salah satu “Prestige Master”; di mana peluang untuk mendapatkan beasiswa dari Utrecht University lebih besar dibanding program master regular. Belajar di kelas dengan mahasiswa yang tidak cukup banyak (11-15 orang); memungkinkan dosen memantau perkembangan tiap mahasiswa (dan dosennya cukup toleran terhadap proses adaptasi kita)' .

Adapun kekurangannya 'baru berdiri sekitar 5-6 tahun (program masternya, bukan fakultasnya), jadi masih agak kurang stabil. Meskipun bernama HGPL, sama sekali tidak menawarkan kuliah Planologi (kuliah Planologi selama ini hanya tersedia dalam Bahasa belanda); namun, diperkirakan untuk tahun ajaran berikutnya, akan menawarkan kuliah Planologi dalam bahasa Inggris. Website kurang terurus, sehingga semua informasi masih simpang siur. Koordinasi penjadwalan program juga kadang masih terkesan kurang teratur. Untuk tahun ajaran ini saja, pendafataran ke institusi2 pendidikan yang memungkinkan mahasiswa untuk “study abroad” terlambat. Ini menyebabkan pilihan institusi yang masih ada menjadi terbatas'.

Lebih jauh, Agung memiliki pesan/saran untuk para peminat program ini:

  • Pilih topic tesis anda (kalau bisa sekalian lokasinya) sebelum berangkat dan mulai kuliah
  • Buka website fakultas/jurusan, dan desain kuliah (terutama mata kuliah pilihan) yang akan Anda ambil. Lakukan ini selama masih di Indonesia. Kadang kala informasi yang ada belum lengkap; namun bisa diusahakan untuk minta course manual tahun lalu dari dosen2 yang ada. Alamat email dosen2 di jursan HGPL ada di koordinator program. Ada juga di nama2 staf, Cuma ga ada alamat email. Baiknya emang email coordinator program saja. He knows what best for you =p)
  • Salah satu opsi beasiswa bisa dicek di sini
  • Latihan baca tekstbook bahasa Inggris (terutama buat yang bahasa Inggrisnya pas2an kaya saya hehe), karena percayalah di sini kemampuan”membaca cepat” sangat diutamakan.
  • Siap-siap untuk mandiri. Di program ini, tuntunan dari dosen sangat minim. Kalau pun ada, kita diminta untuk membuat sketsa pemikiran dulu sebelum menghadap. Minta topic tesis dari dosen? Bisa aja sih, Cuma kecil kemungkinan dikasih hehe.

No comments: